Review Cerpen "Lelaki Dari Malaysia" Dalam Buku Kumpulan Cerpen Perjalanan Mencari Ayam Karya Armin Bell
Identitas Cerpen
Judul: Lelaki Dari Malaysia
Penulis: Armin Bell
Review Cerpen
Cerpen ini berkisah tentang seorang lelaki yang lama merantau di Malaysia meninggalkan istri dan anak semata wayangnya, Wella.
Gara-gara sebuah surat yang dikirimkan oleh istrinya perihal pernikahan Wella, dia pun pulang. Seperti biasa, setiap lelaki yang telah menjadi suami, lelaki itu membawa serta dari negeri Jiran sejumlah uang dan sejuta kisah: entah manis, entah pahit. Di kampung halamannya, dia sibuk dengan pertanyaan yang dibawanya dari Jiran: mengapa berita tentang pernikahan Wella ditulis oleh istrinya dalam notabene? Ia menanti jawaban istrinya atas pertanyaan itu bak menanti hujan di musim kemarau.
Armin Bell mengungkapkan sebuah situasi sosial yang terjadi di dalam masyarakat nyata dalam ceritanya. Manggarai yang menjadi latar tempat dari cerita ini merupakan salah satu kabupaten yang menjadi lumbung Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terbesar yang bekerja di Malaysia. Tokoh utama cerita dalam membayangkan Armin Bell merupakan gambaran sosok yang benar-benar ada di dalam kenyataan. Mencari pekerjaan di luar negeri, terutama ke Malaysia demi menunjang kehidupan rumah tangga telah menjadi kebiasaan orang-orang Manggarai terutama yang telah beristri.
Armin Bell mengungkapkan sebuah situasi sosial yang terjadi di dalam masyarakat nyata dalam ceritanya.Tokoh utama cerita dalam membayangkan Armin Bell merupakan gambaran sosok yang benar-benar ada di dalam kenyataan. Mencari pekerjaan di luar negeri, terutama ke Malaysia demi menunjang kehidupan rumah tangga telah menjadi kebiasaan orang-orang Manggarai terutama yang telah beristri.
Telah lama dia tak kembali ke tempat ini, sejak bertahun-tahun merantau ke Malaysia: tempat banyak lelaki mencari jawaban atas mimpi yang datang sejak mereka mengenal perempuan dan menjadikannya istri.” Malaysia memang menjadi tempat mewujudkan mimpi-mimpi. Meskipun pada akhirnya tidak semua orang Manggarai yang merantau ke negeri jiran dapat membawa pulang mimpi indah yang dapat membahagiakan para istri.
Armin Bell dengan apik mendeskrispisikan situasi diskriminatif yang dilakukan oleh masyarakat terhadap para perempuan yang ditinggalkan oleh suami mereka yang merantau ke Malaysia. Para istri kerap dipanggil Jamal: Janda Malaysia.
Giliran istrinya yang bercerita tentang statusnya sebagai Janda Malaysia dan Wella yang menyantap sindiran, setelah makan pagi. Di sekolah, dirinya dipanggil anak janda oleh teman-temannya sembari tertawa. Anak-anak itu tak lebih baik pakaiannya. Benarlah sudah, selalu ada yang bahagia ketika yang lain tidak.”
Entah alasan apa yang berada di balik jargon Jamal yang menyakiti hari para istri ini. Sebutan Janda Malaysia tentu saja menjadi hal yang tidak mengenakkan para istri yang ditinggalkan oleh para suami yang merantau ke negeri jiran. Kata Jamal ini menjadi olokkan yang menyakitkan.
Armin Bell tidak sekadar menyampaikan kisah semata. Melalui cerita ini ia telah mengajak pembaca untuk menelusuri sebuah lorong refleksi. Sebuah frase yang menandai hal ini yakni frase: menangkap hujan. Frasa ini dapat dikatakan sebagai kunci penceritaan. Di awal cerita Armin melukiskan tokoh utama yang menanti hujan pertama di halaman rumahnya. Kemudian di paragraf lain ia juga menuliskan kalimat ini: lelaki itu menanti hujan
Hujan tak kunjung turun.
Apakah sebenarnya 'hujan' itu?
Menanti hujan merupakan sebuah laku yang penuh harapan. Hujan memiliki elemen yang menghidupkan dan menyegarkan. Tokoh utama dalam cerpen Armin Bell “Lelaki dari Malaysia” tidak melulu menggoda hujan yang biasa, tetapi ia akan merindukan sebuah hujan yang dapat menyirami penantiannya. Kerinduan akan hujan telah menjadi kerinduan eksistensial setiap manusia. Tokoh utama cerita tidak mendapatkan hujan itu di negeri jiran, juga tidak di halaman rumah di kampung halamannya. Hujan itu perlu dinanti dengan rindu.
Pembaca setidaknya diberi harapan positif daripada disuguhi dengan keadaan fatalis. Dalam bayangan pembaca, kepulangan lelaki dari Malaysia dapat menyelesaikan soal pernikahan Wella yang tidak biasa. Namun, dalam cerita ini Marius tidak membela anaknya, yang ia tinggalkan saat sedang belajar bercerita. Begitu pun dengan sang isteri.
Mantap sekali hasil reviewnya,Sangat menarik untuk dibaca😊
BalasHapusSangat menarik untuk di baca review cerpennya enu👍
BalasHapusMenarik untuk membaca keseluruhan dari novelnya enu🤝
BalasHapusCerpen kak
HapusEpak tolong berikan tanggapan epak
BalasHapusHal Apa yg epak dapat setelah mereiview cerpen ini😁
Keren KK Epak 🔥
BalasHapusMantap..ditunggu review cerpen selanjutnya ibu epak..semangat terus.
BalasHapus